Partai Demokrat menilai hasil survei LSI menjadi masukan bagi pemerintahan Yudhoyono.
LEMBAGA
Survei Indonesia (LSI) baru saja merilis hasil survei mengenai
penegakan hukum oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hasilnya penilaian publik terhadap pemerintah Yudhoyono dalam
memberantas korupsi semakin turun hingga mencapai 44%.
Istana
mengakui belum optimalnya penuntasan kasus korupsi karena kasus korupsi
warisan masa lalu belum terselesaikan dengan baik. Meski demikian, Juru
Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan pemerintahan SBY-Boediono
akan terus berupaya menuntaskannya.
Julian mengemukakan itu di
Jakarta, kemarin, menanggapi hasil survei LSI mengenai persepsi publik
terhadap kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang terus
merosot dalam tiga tahun terakhir.
Survei yang dilakukan pada
Desember 2011 itu menunjukkan kepercayaan publik turun menjadi 44% jika
dibandingkan dengan bulan yang sama 2010, yakni 52%. Pada Desember 2008
keyakinan itu mencapai 77%, sedangkan Desember 2009 tercatat 59%.
"Memang harus diakui banyak hal yang mesti diperbaiki, khususnya di dalam penegakan hukum. Kita tahu sekarang justice sector reform sedang digalakkan," kata Julian.
Hasil
survei LSI itu juga menyebutkan Komisi Pemberantasan Korupsi berada di
urutan keempat terkait dengan opini masyarakat mengenai seberapa bersih
lembaga pemerintah dari korupsi. LSI mencatat lembaga pemerintah yang
dinilai paling bersih dari korupsi ialah TNI (57,2%), kepresidenan
(51%), Polri (39,3%), KPK (38,5%), dan Bank Indonesia (38,2%).
Masukan
Saat
menanggapi hasil survei LSI itu, Partai Demokrat menilai hal tersebut
sebagai masukan bagi pemerintahan Yudhoyono. Ketua DPP Partai Demokrat
Benny Harman meminta agar aparat penegak hukum bekerja tidak melihat
hasil survei LSI itu.
"Itu masukan bagi pemerintahan SBY. Namun,
penegak hukum harus bekerja menegakkan aturan hukum dan bekerja menurut
hukum, bukan persepsi. Temuan LSI itu masukan. Itu kan persepsi. Penegak
hukum jangan terjebak dengan persepsi. Biarkan persepsi itu menjadi
refleksi, masukan," kata Benny saat ditemui di Gedung DPR, kemarin.
Menurut
Ketua Komisi III DPR itu, apa yang dilakukan Presiden Yudhoyono sudah
sesuai dengan membiarkan lembaga penegak hukum bekerja menurut hukum
tanpa melakukan intervensi. Karena itu, hasil survei tersebut tidak akan
menurunkan popularitas SBY sebagai pemimpin negara. "Persepsi ini
menjadi vitamin B kompleks. Bagi kita, ini masukan dan energi baru,"
ujarnya.
Memasuki tahun yang baru ini, Benny berharap agar
penegakan hukum dilanjutkan kembali tanpa pandang bulu. Masih banyak
kasus hukum yang menanti untuk dituntaskan, khususnya di bidang korupsi,
dengan membangun sistem pencegahan dan mengambil langkah represif
terhadap kasus korupsi.
"Mengambil langkah represif terhadap kasus
tipikor yang membawa efek pencegahan sistemis di setiap lembaga negara.
Kita minta kepolisian supaya lebih ditingkatkan lagi dan lebih penting
Kapolri harus lakukan reformasi sungguh-sungguh," tandasnya.(*/X-4)
Akhmad Mustain, mustain@mediaindonesia.com
Article source: Media Indonesia
Misteri Lilin yang Menyala Selama 1500 tahun
-
[image: Misteri Lilin yang Menyala Selama 1500 tahun]
Seorang sarjana Australia Robbert Briggen, berpendapat bahwa manusia jaman
prasejarah itu memiliki in...
13 years ago
No comments:
Post a Comment